Hari Pendidikan Nasional

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Hardiknas atau Hari Pendidikan Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 2 Mei yang bertepatan dengan tanggal kelahiran Ki Hadjar Dewantara, sosok Bapak Pendidikan Indonesia. Ini merupakan hari nasional Indonesia dalam bidang pendidikan.

Tahun ini, dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menetapkan tema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua."

mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah, pendidik, peserta didik, keluarga, dan masyarakat luas untuk bersama-sama menciptakan sistem pendidikan yang adil dan merata. Melalui partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan pendidikan di Indonesia mampu menjadi fondasi kuat bagi lahirnya generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing.

Hari ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 316 Tahun 1959. Keppres ini mengatur hari-hari nasional yang tidak termasuk hari libur, salah satu di antaranya adalah tanggal 2 Mei yang ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

SMK Ash-Shiddiqiyah pada tanggal 2 Mei 2025 telah melaksanakan Upacara Hari Pendidikan Nasional yang diikuti oleh peserta didik SMK Ash-Shiddiqiyah beserta Bapak Ibu Guru dan Staff karyawan. Pelaksanaan upacara dengan penuh hikmat. Pengibaran bendera sang merah putih dengan diiringi lagu indonesia raya, juga menyanyikan lagu kebangsaan lainnya.

Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang berjasa terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia. Beliau disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional karena perjuangannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Ki Hajar Dewantara juga mendirikan Sekolah yang bernama Taman Siswa pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta (Taman berarti tempat bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid).

Selain Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara juga dikenal sebagai pencetus semboyan berbahasa Jawa, yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Bunyi semboyan inipun masih dapat didengar hingga saat ini.

1. Ing Ngarsa Sung Tulada

Ing ngarsa sung tulada bermakna “memberikan teladan atau contoh di depan”. Jadi di depan murid-muridnya, seorang guru harus bisa memberi teladan dan panutan yang baik. Dengan demikian, murid-murid memperoleh contoh yang baik pula untuk diterapkan.

2. Ing Madya Mangun Karsa

Selanjutnya, ing madya mangun karsa mempunyai makna “membangun cita-cita atau kemauan di tengah”. Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka guru harus bisa memberi motivasi dan menciptakan suasana kondusif agar para murid terus belajar.

3. Tut Wuri Handayani

Terakhir, tut wuri handayani memiliki makna memberi dorongan moral maupun semangat. Dalam dunia pendidikan, kalimat terakhir ini dapat dimaknai sebagai memberi dorongan moral atau semangat kepada para muridnya.

Demikan isi dari amanat Bapak Kepala Sekolah, selanjutnya Upacara tersebut ditutup oleh Do'a.

Sama seperti tema pada Hardiknas kali ini, semoga Pendidikan kedepannya bisa menjadi Pendidikan yang bermutu dan berkualitas agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.